SALAM


ASSALAMU ALAIKUM WR. WB, SYUKRAN ANDA TELAH MAMPIR

Rabu, 11 Februari 2009

Nasib Umar Bakari


Profesi guru adalah mulya, betapa tidak lahirnya seorang tokoh-tokoh di dunia ini tak lepas dari tangan dingin seorang umar bakri, sehingga seorang guru adalah arsitek masa depan suatu bangsa atau generasi, maju mundurnya generasi banyak ditentukan oleh guru, namun jangan dikira bahwa tokoh sentral pencetak generasi masa depan ini memiliki nasib yang beruntung, mungkin karena seorang guru harus berjiwa ihklas, sekalipun hidup mereka tidak seberuntung dengan kelompok profesi yang lain. orang bijak berkata jika mau jadi orang kaya jadilah pedagang dan jika mau kaya jangan jadi seorang guru. Mungkin ada benarnya ungkapan ini tetapi terkadang yang menjadi sorotan utama adalah guru ketika ada anak bangsa ini yang tidak lulus, tidak naik kelas, jika ada yang berhasil yang diingat adalah orang tuanya bahkan terkadang ada ungkapan siapa dulu donk orang tuanya.
Saya hanya ingin mengatakan bahwa be tapa berat tanggung jawab seorang guru untuk membina masa depan anak bangsa ini, tetapi belum seimbang dengan balas jasanya. Okelah, sekarang ini ada sertifikasi untuk meningkatkan kesejahteraan guru, tetapi teralalu banyak harus gigit jari terutama dengan beban 24 jam pelajaran minimal yang harus diampu oleh seorang guru perpekan, kasihan guru yang mengajar disekolah yang kurang kelasnya, seperti disekolah-sekolah swasta, sehingga ini menjadi beban tersendiri bagi seorang umar Bakri.
Lain lagi teman-teman yang selama ini mengabdi menjadi guru Yayasanyang digaji sesuai jam mengajarnya, dengan honor sekitar 3000-5000 per jam, mereka mendapatkan honor dari Rp 100.000-Rp 300.000, per bulan, sungguh memiriskan hati, sehingga mereka sepertinya bukan guru tetapi mereka bagaikan buruh, jika tidak datang tidak dapat apa-apa, bahkan mungkin jauh lebih rendah dari buruh harian sekalipun, makanya saya pernah meneteskan air mata ketika melihat di salah satu siaran TV menayangkan seorang guru yang Nyambi menjadi Tukang Parkir dan menjadi Tukang Ojek, saya tidak paham sampai kapan Nasib Umar Bakri betul-betul bisa berubah, wallahu 'alam bisswab (N Dg Beta)

Tidak ada komentar: