SALAM


ASSALAMU ALAIKUM WR. WB, SYUKRAN ANDA TELAH MAMPIR

Kamis, 19 Februari 2009

Apakah Pondok Bengkel?


Sejak dahulu kalah Pondok Pesantren dikenal sebagai tempat membina para insan untuk menjadi manusia yang paripurna, yakni kesempurnaan akhlak,aqidah dan ibadah, serta berbagai macam ilmu dan keterampilan, dengan kata lain seorang santri yang lahir dari pesantren dengan baik diharapkan dapat menguasai ilmu dunia dan akhirat .
Dengan potensi yang besar seperti ini seharusnya bibit yang dimasukkan ke dalam pesantren bukanlah orang-orang yang setengah-setengah, bahkan haruslah anak yang dipersiapkan dari awal oleh orang tuanya ,untuk menerima beban yang berat ini. Artinya anak-anak yang dimasukkan ke dalam pesantren bukan hanya karena anak tersebut sudah tidak dapat lagi didik oleh orang tuanya, lalu kemudian di masukkan ke dalam pesantren.
Hal ini memang sering terjadi karena terkadang ada orang yang memandang pesantren itu sebagai tempat untuk menitipkan anak-anak yang sukar di atur ,alias anak-anak nakal, kalau begini padangan orang tua ,itu berarti n pesantren disamakan dengan bengkel, kalaulah yang diperbaiki itu adalah benda-benda seperti komputer atau mesin mungkin tidak terlalu sulit, tetapi yang namanya manusia apalagi sudah lebih dari satu tentu sangat sulit untuk diubah, oleh karena itu anak seperti ini disamping dapat menjadi masalah dalam pesantren juga dapat menjadi bibit penyakit yang dapat menyebabkan anak-anak lain kejangkitan penyakitnya. Oleh karena itu pradigma berpikir seperti ini harus dibalik, seharusnya anak-anak yang dimasukkan ke dalam pesantren adalah anak-anak yang diunggulkan dalam segala hal, paling tidak mereka adalah anak-anak yang tidak memiliki kelainan mental.

Rabu, 11 Februari 2009

Nasib Umar Bakari


Profesi guru adalah mulya, betapa tidak lahirnya seorang tokoh-tokoh di dunia ini tak lepas dari tangan dingin seorang umar bakri, sehingga seorang guru adalah arsitek masa depan suatu bangsa atau generasi, maju mundurnya generasi banyak ditentukan oleh guru, namun jangan dikira bahwa tokoh sentral pencetak generasi masa depan ini memiliki nasib yang beruntung, mungkin karena seorang guru harus berjiwa ihklas, sekalipun hidup mereka tidak seberuntung dengan kelompok profesi yang lain. orang bijak berkata jika mau jadi orang kaya jadilah pedagang dan jika mau kaya jangan jadi seorang guru. Mungkin ada benarnya ungkapan ini tetapi terkadang yang menjadi sorotan utama adalah guru ketika ada anak bangsa ini yang tidak lulus, tidak naik kelas, jika ada yang berhasil yang diingat adalah orang tuanya bahkan terkadang ada ungkapan siapa dulu donk orang tuanya.
Saya hanya ingin mengatakan bahwa be tapa berat tanggung jawab seorang guru untuk membina masa depan anak bangsa ini, tetapi belum seimbang dengan balas jasanya. Okelah, sekarang ini ada sertifikasi untuk meningkatkan kesejahteraan guru, tetapi teralalu banyak harus gigit jari terutama dengan beban 24 jam pelajaran minimal yang harus diampu oleh seorang guru perpekan, kasihan guru yang mengajar disekolah yang kurang kelasnya, seperti disekolah-sekolah swasta, sehingga ini menjadi beban tersendiri bagi seorang umar Bakri.
Lain lagi teman-teman yang selama ini mengabdi menjadi guru Yayasanyang digaji sesuai jam mengajarnya, dengan honor sekitar 3000-5000 per jam, mereka mendapatkan honor dari Rp 100.000-Rp 300.000, per bulan, sungguh memiriskan hati, sehingga mereka sepertinya bukan guru tetapi mereka bagaikan buruh, jika tidak datang tidak dapat apa-apa, bahkan mungkin jauh lebih rendah dari buruh harian sekalipun, makanya saya pernah meneteskan air mata ketika melihat di salah satu siaran TV menayangkan seorang guru yang Nyambi menjadi Tukang Parkir dan menjadi Tukang Ojek, saya tidak paham sampai kapan Nasib Umar Bakri betul-betul bisa berubah, wallahu 'alam bisswab (N Dg Beta)

Senin, 02 Februari 2009

Whorkshop MTs Muhammadiyah Ponpes Darul Arqam Gombara


Ponpes Muhammadiyah Darul Arqam, kembali menggebrak, kali ini semua ustadz-ustadza digembleng dalam suatu acara yang di kemas dalam whorkshop Pengembangan silabus dan RPP serta KTSP, kali ini acara dihadiri oleh Bapak Kakanwil DEPAG Provinsi sulawesi selatan, disamping itu hadir pula Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sul-sel, Drs KH. Baharuddin P, ditambah lagi satu tokoh dari Partai yaitu Drs. H. Ashabul Kahfi, M.Ag. Acara ini berlangsung selama satu hari full yaitu pada tanggal 24 Januari 2009 di Gedung Putih Ponpes Darul Arqam. Para peserta bertekad lebur dalam kebersamaan memajukan Ponpes Darul Arqam Gombara dengan mengadopsi Sistem KTSP yang ditawarkan oleh Diknas. Semoga kegiatan kali ini memberi semangat dan nuansa baru, rewako Darul Arqam,